Sobat, kita rela menghabiskan uang banyak untuk memenuhi kepuasan batin dengan memelihara burung kicauan, atau bahkan memelihara burung untuk berbisnis. Tetapi, apa yang terjadi jika burung yang didapatkan dengan harga mahal terinfeksi penyakit yang mematikan? Mungkin banyak yang stres kali yaa.
Perlu diketahui oleh para pecinta burung murai, apalagi yang masih pemula. Suatu hal yang juga sangat penting dalam pemeliharaan burung adalah mendeteksi penyakit pada burung. Karena kita tidak ingin peliaraan yang disayangi terkena penyakit yang mematikan bukan.
Tetapi dalam mendeteksi penyakit pada burung murai, harus memiliki keahlian, karena sulit di deteksi secara jelas. Sesuai dengan penjelasan didalam buku Dewanto (2010) dengan judul Merawat dan Melatih Burung Kicauan, bahwa kesulitan mendeteksi penyakit pada burung dikarenakan oleh beberapa hal,
- Burung hanya dilihat dari jauh
- Burung tidak selalu dapat dipegang
- Burung tidak memiliki gejala yang jelas
- Bentuk tubuh burung yang kecil
- Perubahan akan tampak ketika sakit
Namun, jangan khawatir bagi para pemula, karena ada gejala umum yang perlu diketahui untuk mendeteksi burung yang sedang terinfeksi penyakit. Sesuai dengan penjelasan dari omkicau.com bahwa gejala umum tersebut adalah,
1. Mata
Pada mata keluar sekretum (cairan yang tidak normal atau tidak biasanya), berubah warna atau kecerahannya, sayu, mata dipejam-pejamkan, dan terjadi pembengkakan di sekitar mata.
2. Lubang hidung
Dari lubang hidung keluar ingus, sesuatu yang membeku sehingga menutupi lubang hidung dan bersin-bersin atau membuka-buka paruhnya karena sesak nafas. Selain itu, bulu–bulu di sekitar lubang hidung dan kepala pada umumnya kotor karena sering digaruk atau diusap.
3. Sayap dan bulu
Bulu tampak suram dan kusut, sayap lunglai (baik sebelah atau keduanya), perilaku menata bulu-bulu hilang atau tidak dilakukan.
4. Napsu atau perilaku makan
Napsu makan turun atau hilang, tidak pandai mematuk makanannya, dan berat badan menurun.
5. Keseimbangan
Burung tampak sempoyongan, tidak mampu atau sukar bertengger (biasanya burung ada di lantai kurungan), dan tidak suka bergerak (inaktif),
6. Sendi tulang
Pada sendi tulang terjadi pembengkakan dan berubah bentuk (deformitas, malformation).
7. Kebiasaan sehari-hari
Kebiasaan sehari-hari yang biasa dilakukan tidak dilakukan lagi, tidak suka mandi-mandi, tidak berkicau, suara kicauannya berubah, dan lain-lain.
8. Tubuh
Terdapat jendolan atau timbunan sesuatu masa di manapun pada tubuhnya.
Gejala di atas, harus diketahui secepatnya pada burung. Ketika gejala sudah terlihat segera pisahkan burung ke kandang karantina, atau menghubungi dokter hewan yang terdekat.